Kamis, 31 Desember 2009




BANTAR GEBANG dalam sebuah Elegi


Hilir mudik menyusur jalan kota yang tak pernah sepi
Setia menanti ditengah kepadatan lalu-lintas yang mengantri
Dari pejalan kaki hingga mobil sekelas mersi
Banyak waktu terbuang walau hanya tuk beberapa centi
Itulah rutinitas truk pembawa sampah dari Jakarta ke Bekasi

Merebak 'aroma' sepanjang yang dilalui
Orang-orang yang terlewati bagai tak peduli
Karena sudah jadi santapan sehari-hari
Hanya lalat-lalat yang setia menemani

Tak sampai batas titik henti
Sekerumunan orang berbaju jauh dari kesan rapi berebut mendekati
Dari onggokan kardus, plastik hingga makanan yang mem-basi
Wajah-wajah optimis berharap mengais sisa-sisa rejeki
Walau terkadang harus berebut dengan yang berdasi

Pro kontra terkadang muncul tak terkendali
Antara yang mendukung maupun yang menolak dalam mencari solusi

Kini, berkat ide dari wakil rakyat dan orang-orang yang perduli
Mesin-mesin canggih berbasis IT namun tetap manusiawi
Gunungan sampah yang bagai tak berarti bisa dirubah menjadi 'energi'
Sehingga akan menerangi wajah kita kota Bekasi


Oleh : Ruwi
yang peduli Bekasi







Tidak ada komentar:

Posting Komentar